Pada latihan sebelumnya, kita telah berhasil membangun sebuah aplikasi chatbot sederhana yang terintegrasi dengan layanan OpenAI dan kemudian mengembangkannya dengan menambahkan fitur penyimpanan riwayat percakapan (chat history-artikel part II). Fitur ini sangat bermanfaat karena pengguna sering kali ingin meninjau kembali jawaban atau informasi yang telah diberikan sebelumnya tanpa harus mengulang pertanyaan yang sama. Dengan adanya history, pengalaman pengguna menjadi lebih efisien dan interaktif.
Namun, muncul permasalahan baru: bagaimana jika pengguna ingin memisahkan percakapan berdasarkan topik atau konteks tertentu? Misalnya, Session 1 digunakan untuk percakapan seputar dunia coding, sedangkan Session 2 digunakan untuk mendiskusikan berita politik. Jika aplikasi tidak memiliki fitur session atau grouping percakapan, maka seluruh riwayat chat akan tercampur menjadi satu alur panjang. Hal ini tentu akan menyulitkan pengguna ketika ingin mencari percakapan tertentu karena topik-topiknya tidak terorganisir dengan baik.
Oleh karena itu, pada artikel ini akan dijelaskan secara lebih mendalam dan sistematis bagaimana cara membuat fitur Session pada chatbot. Dengan menggunakan pendekatan ini, setiap percakapan dapat dikelompokkan berdasarkan topik, waktu, atau kebutuhan pengguna lainnya. Hasil akhirnya, aplikasi chatbot akan menjadi lebih rapi, terstruktur, profesional, dan jauh lebih nyaman digunakan, terutama untuk pengguna yang sering berdiskusi dengan berbagai konteks berbeda dalam satu aplikasi.
Untuk artikel selengkapnya dapat di download disini. Sedangkan untuk memudahkan dalam memahami isi artikel, maka penulis juga menyertakan dengan full source code project latihan ini, dan dapat di download disini.
Terima kasih



.jpg)
